Text

Calvin ; The Boy in the Baby Stroller ; Kenangan manis bocan penderita Osteogenesis Imperfecta mengubah kerapuhan tulang menjadi kekuatan hidup

Pernahkan Anda bayangkan punya bayi dengan tulang sedemikian ringkih? Dibedong patah tulangnya, belajar merangkak patah, belajar duduk patah, dan saat seorang

saudara menggendongnya, patah lagi. Itulah penderitaan yang disandang oleh Calvin, pasien Osteogenesis Imperfecta (OI). Cacat tidak hanya membuatnya tampak berbeda, tapi juga menjadi batu sandungan saat dia mencari sekolah.

Calvin menjalani hidup dari atas baby stroller kesayangannya. Di situlah dunianya. Dunia lain yang dicintainya adalah luar negeri di mana tidak ada tatapan belas kasihan yang biasa dia temukan di sekelilingnya. Ia bebas keluar masuk gedung pertunjukan dan bisa membeli tiket dengan nyaman karena ada penghargaan khusus bagi warga berkebutuhan khusus.

Calvin meninggalkan sederet cerita mengharukan. Bukan sekadar deretan kalimat penguras air mata, tapi juga inspirasi untuk mensyukuri kelengkapan tubuh kita, tidak terlarangnya kita memilih sekolah, bahwa kita tidak perlu menjadi kelinci percobaan dari obat yang belum direkomendasikan, bisa menjelajahi setiap sudut negeri tanpa dengan bebas, dan mensyukuri jantung kita yang masih berdetak karena Tuhan menciptakan tulang rusuk yang tidak ringkih

Ketersediaan

Informasi Detail

Judul Seri

-

No. Panggil

362.196 00 92 ANA c

Penerbit

Jakarta : PT.Elex Media Komputindo., 2010

Deskripsi Fisik

154 hlm ; 20 cm

Bahasa

Indonesia

ISBN/ISSN

9789792771237

Klasifikasi

362.196 00 92

Tipe Isi

-

Tipe Media

-

Tipe Pembawa

-

Edisi

1

Subjek

Kisah Nyata

Info Detail Spesifik

Pernahkan Anda bayangkan punya bayi dengan tulang sedemikian ringkih? Dibedong patah tulangnya, belajar merangkak patah, belajar duduk patah, dan saat seorang saudara menggendongnya, patah lagi. Itulah penderitaan yang disandang oleh Calvin, pasien Osteogenesis Imperfecta (OI). Cacat tidak hanya membuatnya tampak berbeda, tapi juga menjadi batu sandungan saat dia mencari sekolah. Calvin menjalani hidup dari atas baby stroller kesayangannya. Di situlah dunianya. Dunia lain yang dicintainya adalah luar negeri di mana tidak ada tatapan belas kasihan yang biasa dia temukan di sekelilingnya. Ia bebas keluar masuk gedung pertunjukan dan bisa membeli tiket dengan nyaman karena ada penghargaan khusus bagi warga berkebutuhan khusus. Calvin meninggalkan sederet cerita mengharukan. Bukan sekadar deretan kalimat penguras air mata, tapi juga inspirasi untuk mensyukuri kelengkapan tubuh kita, tidak terlarangnya kita memilih sekolah, bahwa kita tidak perlu menjadi kelinci percobaan dari obat yang belum direkomendasikan, bisa menjelajahi setiap sudut negeri tanpa dengan bebas, dan mensyukuri jantung kita yang masih berdetak karena Tuhan menciptakan tulang rusuk yang tidak ringkih

Pernyataan Tanggungjawab

Anang Y.B. & Andy Prasetia

Versi lain/terkait

Lampiran Berkas

Komentar