Text
Don't Ever Tell ; Kisah Nyata Seprang Gadis Magdalena
Seorang bocah berumur 8 tahun, Kathy, diasuh dalam lingkungan yang penuh kekerasan yang diciptakan oleh sang ayah. Dengan tuduhan 'pembangkang', ia dibuang ke rumah yatim piatu yang dikelola oleh pemerintah dan gereja dengan tujuan 'mengembalikan' anak-anak yang salah didik ini ke jalan yang lurus. Namun, yang Kathy dapatkan adalah siksaan yang lebih parah, secara mental maupun fisik. Ia bahkan dijerumuskan dalam Binatu Magdalena, tempat para wanita yang dianggap 'tak benar' ini dipekerjakan secara paksa, bahkan sebagian besar sampai akhir hayat mereka. Lembaga ini disinyalir telah melakukan penyelewengan bahkan terlibat dalam prostitusi gelap yang melibatkan para gadis malang yang terbuang, seperti Kathy. Banyak dari gadis ini yang menghabiskan waktu di rumah sakit jiwa, karena mereka berani "buka mulut' dan menceritakan apa yang terjadi. Mereka yang diam, kebanyakan menghabiskan waktu di Binatu Magdalena sampai akhir hayatnya dan dikuburkan diam-diam tanpa nama di kuburan yang dicap sebagai "kuburan para pendosa".
Setelah berpuluh-puluh tahun hidup dalam trauma dan dihantui masa lalu, Kathy memberanikan diri bicara dan mengangkat kasus ini di depan publik. Kasus ini membawa impak besar pada masyarakat dan seluruh cabang Binatu Magdalena di Irlandia ditutup. Sampai saat ini, perdebatan mengenai kasus ini masih terus bergulir.
Buku ini menempati 5 besar di New York Bestselling List dan diterbitkan dengan judul yang berbeda-beda di Inggris (Don't Ever Tell), Irlandia (Kathy's Story), Australia, Amerika dan negara Eropa lainnya. Di negerinya sendiri kasus Kathy mengundang polemik dan bukunya terjual sangat laris sehingga diterbitkan pula buku tandingan yang isinya memutar balikkan atau bertolak belakang dengan kesaksian Kathy.
(Kembali Ke Atas)
YPII0003056SMATRI | 813 O'BE d | Perpustakaan SMA Trinitas Bandung | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain