Text
Surat Kecil untuk Tuhan ; Perjuangan Gita Sesa Wanda Cantika Melawan Kanker Ganas
Novel Surat Kecil Untuk Tuhan merupakan novel karya novelis Agnes Davaonar yang mengisahkan mengenai sebuah perjuangan gadis remaja yang berusaha melawan kanker yang ganas. Gadis malang itu nama lengkapnya Gita Sesa Wanda Cantika yang orang biasa memanggilnya dengan Keke.
Usianya baru 13 tahun, orangnya sangatlah enerjik dan periang. Dia tinggal bersama dengan kedua kakak laki-lakinya yaitu Chiki dan Chika beserta sang ayah Joddy yang baru-baru cerai dengan ibunya Keke. Pada suatu hari Keke terkena penyakit mata dari kakaknya. Keke kira itu cuma penyakit mata biasa saja dan dia pun tidak khawatir dengan penyakit matanya itu. Tapi, selang beberapa hari penyakit matanya tidak kunjung sembuh.
Parahnya, saat Keke bermain bola voli dengan teman-temannya, tiba-tiba dia jatuh pingsan dan langsung dilarikan ke rumah sakit oleh sang ayah. Saat peristiwa itulah ayahnya mengetahui bahwa anak perempuannya terkena penyakit kanker yang sangat ganas yaitu kanker jaringan lunak (Rabdomiosarkoma). Sebab timbulnya kanker ini belum diketahui.
Dokter memberikan saran agar Keke secepat mungkin untuk menjalankan operasi agar nyawa Keke bisa diselamatkan. Akan tetapi, sang ayah ingin mencari jalan lain untuk menyembuhkan anak kesayangnnya itu, sebab apabila dioperasi akan ada risiko sebagian wajah dan mata kirinya akan hilang.
Sang ayah Joddy berulang kali pengobatan alternatif untuk menyembuhkan anaknya, sayangnya tak ada satu pun yang bisa menyelamatkan putrinya itu. Kondisi Keke justru semakin memburuk. Keke yang tidak mengetahui bawha dia mengidap kanker pun curiga mengenai penyakit yang di deritanya.
Sampai ketika pengobatan di Banten, Keke mengetahui penyakit yang dialaminya sebab sang pemilik pengobatan keceplosan meberi tahu mengenai penyakit yang dialami Keke. Dari situ hati Keke langsung terasa hancur, dengan tegar Keke tidak menunjukan rasa hancur kepada orang-orang yang mengantarnya.
Ayah Keke bukan tipe orang yang gampang menyerah. Pada akhirnya ayahnya bertemu dengan dokter spesialis untuk menyembuhkan putrinya itu. Dokter itu pun awalnya menyarankan untuk melakukan operasi. Tapi Joddy bersikeras untuk mencari jalan lain selain operasi.
Akhirnya dokter menyaranka untuk melakukan kemoterpai meski dengan kemoterapi tidak menjamin akan sembuh total. Ayahnya Keke pun langsung setuju dengan saran itu. Semua proses dan tahapan kemo harus dijalani oleh Keke.
Dia selalu tabah dalam menahan rasa sakit akibat efek dari terapinya itu. Dengan usianya yang masih 15 tahun, Keke bisa dibilang anak yang sangat tabah dan kuat. Sampai Keke mendapatkan kesembuhan, tapi itu hanya sementara, jelang beberapa bulan, Keke dinyatakan kembali terinfeksi dengan penyakit yang sama. Mendengar hal itu Keke hanya bisa pasrah.
Dia pun coba membuat hati ayahnya bergembira dengan menghiburnya untuk tidak sedih dan dia siap untuk menjalankan segala cobaan yang di berikan Tuhan kepadanya. Meskipun itu semua hanyalah kebohongan. Hati keke sebenarnya belum siap untuk menerima semua cobaan itu.
Tapi inilah yang membuat gadis 15 tahun itu tetap kuat sampai dengan akhir hidupnya. Para dokter dari luar negeri pun sudah tak sanggup untuk menangani penyakit yang di derita Keke. Dia pun tetap bersemangat menjalani sisa hidupnya.
Keke pun tetap mengikuti ujian yang di adakan di sekolahnya dan ia mendapatkan peringkat ketiga. Memanga Keke ini semangatnya sangat luar biasa, padahal saat ujian dia dalam keadaan lumpuh. Pada hari terakhir ujian Keke di bantu oleh Pak Iyus, sebab Keke tak bisa menggerakan tangannya lagi. Akhirnya, Keke meninggal pada tanggal 25 Desember jam 23.00.
YPII0003080SMATRI | 899.221 3 AGN s | Perpustakaan SMA Trinitas Bandung | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain