Text
Mirai
Kun bersemangat menanti kedatangan anggota keluarga baru. Tapi ternyata, Kun tidak sesiap itu ketika orangtuanya pulang ke rumah membawa adik perempuannya. Tiba-tiba saja Kun merasa kehilangan perhatian kedua orangtuanya yang seluruhnya tercurah untuk si adik bayi. Makin seringlah Kun merajuk, rewel, layaknya anak umur empat tahun. Makin besar juga keinginannya untuk mengusili adiknya, bahkan sempat melempar mainan ke kepala adiknya.
Sampai suatu hari dia melihat sebuah pohon di halaman rumah yang sebelumnya tidak ada. Sejak itu, setiap kali Kun merajuk, pohon itu selalu muncul begitu saja dan membawanya mengarungi waktu serta bertemu anggota keluarga dari masa depan dan masa lalu.
Pertemuan Kun dengan orang-orang itulah yang memberinya pelajaran tentang eksistensinya, perannya dalam keluarga, juga memahami apa sebenarnya arti sebuah keluarga. Tentu saja tetap dalam kapasitas anak umur empat tahun.
MIRAI dapat berperan sebagai pengingat bahwa kita semua berasal dari orangtua, kakek-nenek, buyut, dan seterusnya. Sehingga seluruh cerita serta pengalaman mereka juga merupakan bagian dari diri kita.
YPII0003663SMATRI | 899.221 3 HOS m | Sedang Dipinjam (Jatuh tempo pada2024-11-29) |
Tidak tersedia versi lain