Perpustakaan SMA Trinitas Bandung

Pustaka Online dan Digital

  • Beranda
  • Informasi
  • Berita
  • Bantuan
  • Pustakawan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
Image of Membongkar Manipulasi Sejarah ; kontroversi Pelaku dan Peristiwa

Text

Membongkar Manipulasi Sejarah ; kontroversi Pelaku dan Peristiwa

Adam, Asvi Warman - Nama Orang;

Jas merah, jangan sekali-kali melupakan sejarah. Demikian salah satu pesan Bung Karno untuk bangsa ini. Pesan untuk tidak melupakan sejarah bangsanya sendiri. Benar. Bangsa ini telah melewati perjalanan panjang, bahkan sangat panjang, baik pada masa perjuangan melawan penjajahan, masa perjuangan meraih kemerdekaan, maupun pasca kemerdekaan hingga sekarang. Sejarah bangsa telah melahirkan tokoh-tokoh pahlawan hebat.

Buku Membongkar Manipulasi Sejarah; Kontroversi Pelaku dan Peristiwa ini merupakan kumpulan artikel Asvi Warman Adam di Harian Kompas sejak 1998 sampai 2008 dengan tema besar mengungkap sejarah bangsa yang selama ini dimanipulasi penguasa atau yang sengaja dikubur penguasa karena dianggap “membahayakan” kekuasaan, hingga bangsa ini tidak mengetahui sejarahnya sendiri, atau tahu sejarah tapi hanya satu versi: versi pemerintah Orde Baru. Namun, seiring runtuhnya penguasa Orde Baru tahun 1998, sejarah yang lama terkubur itu pun banyak kembali, termasuk oleh Asvi Warman Adam.

Buku ini dibagi menjadi empat bagian. Pertama, memaparkan beberapa tokoh utama sejarah bangsa yang telah menorehkan hasil bagi perjuangan bangsa Indonesia, baik pada masa perjuangan kemerdekaan maupun pasca kemerdekaan, namun sebagiannya sudah terlupakan atau tidak banyak yang tahu.

Kedua, mengulas drama sejarah bangsa yang masih menyisakan kontroversi hingga saat ini. Misalnya, tentang Supersemar, De-Soekarnoisasi, kasus biografi Soekarno, peristiwa Malari 1974, dan Supriyadi yang konon muncul lagi. Selama Orde Baru, upaya-upaya de-Soekarnoisasi gencar dilakukan. Sejarawan Prancis, Jacques Leclerc, mengatakan pada dasarnya Soekarno “dibunuh dua kali”, yakni bersatus tahanan rumah tetapi tidak dirawat kesehatannya sehingga kesehatannya memburuk lalu meninggal dan pemikirannya dilarang didiskusikan.

Ketiga, tentang kontroversi istilah G30S, cerita-cerita seputar G30S, tentang Latief, narasi tragedi 1965, pembantaian 1965, malam G30S, tentang Tap XXV/MPRS/1966, dan simalakama Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober. Meski menewaskan enam jenderal sekaligus dalam satu malam bukan di medan perang, dampak dari gerakan G30S sangat besar: pembantaian terhadap orang-orang PKI yang memakan korban lebih dari 500.000 jiwa dan pembuangan orang-orang PKI ke Pulau Buru pada 1969-1979.

Keempat, pelurusan sejarah di sekolah, meluruskan pendidikan sejarah, pembaruan pendidikan sejarah, pedoman sejarah nasional, diorama Monas, film sebagai agen sejarah, kekerasan dalam sejarah Indonesia, menghapus dendam sejarah, menghapus jejak sejarah, dan menyelamatkan arsip bangsa.

Asvi berhasil menjelaskan bagian sejarah penting bangsa secara baik dan objektif dengan mendiagnosis sumber sejarah yang ada. Ia berhasil membuka tirai sejarah bangsa yang terkubur dan terlupakan atau dimanipulasi penguasa.


Ketersediaan
YPII0003880SMATRI991.930 ADA mPerpustakaan SMA Trinitas BandungTersedia
Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
991.930 ADA m
Penerbit
Jakarta : ., 2009
Deskripsi Fisik
xii, 258 hlm.; 14 X 21 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
9797094041
Klasifikasi
991.930
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
5
Subjek
Membongkar Manipulasi Sejarah
Info Detail Spesifik
Jas merah, jangan sekali-kali melupakan sejarah. Demikian salah satu pesan Bung Karno untuk bangsa ini. Pesan untuk tidak melupakan sejarah bangsanya sendiri. Benar. Bangsa ini telah melewati perjalanan panjang, bahkan sangat panjang, baik pada masa perjuangan melawan penjajahan, masa perjuangan meraih kemerdekaan, maupun pasca kemerdekaan hingga sekarang. Sejarah bangsa telah melahirkan tokoh-tokoh pahlawan hebat. Buku Membongkar Manipulasi Sejarah; Kontroversi Pelaku dan Peristiwa ini merupakan kumpulan artikel Asvi Warman Adam di Harian Kompas sejak 1998 sampai 2008 dengan tema besar mengungkap sejarah bangsa yang selama ini dimanipulasi penguasa atau yang sengaja dikubur penguasa karena dianggap “membahayakan” kekuasaan, hingga bangsa ini tidak mengetahui sejarahnya sendiri, atau tahu sejarah tapi hanya satu versi: versi pemerintah Orde Baru. Namun, seiring runtuhnya penguasa Orde Baru tahun 1998, sejarah yang lama terkubur itu pun banyak kembali, termasuk oleh Asvi Warman Adam. Buku ini dibagi menjadi empat bagian. Pertama, memaparkan beberapa tokoh utama sejarah bangsa yang telah menorehkan hasil bagi perjuangan bangsa Indonesia, baik pada masa perjuangan kemerdekaan maupun pasca kemerdekaan, namun sebagiannya sudah terlupakan atau tidak banyak yang tahu. Kedua, mengulas drama sejarah bangsa yang masih menyisakan kontroversi hingga saat ini. Misalnya, tentang Supersemar, De-Soekarnoisasi, kasus biografi Soekarno, peristiwa Malari 1974, dan Supriyadi yang konon muncul lagi. Selama Orde Baru, upaya-upaya de-Soekarnoisasi gencar dilakukan. Sejarawan Prancis, Jacques Leclerc, mengatakan pada dasarnya Soekarno “dibunuh dua kali”, yakni bersatus tahanan rumah tetapi tidak dirawat kesehatannya sehingga kesehatannya memburuk lalu meninggal dan pemikirannya dilarang didiskusikan. Ketiga, tentang kontroversi istilah G30S, cerita-cerita seputar G30S, tentang Latief, narasi tragedi 1965, pembantaian 1965, malam G30S, tentang Tap XXV/MPRS/1966, dan simalakama Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober. Meski menewaskan enam jenderal sekaligus dalam satu malam bukan di medan perang, dampak dari gerakan G30S sangat besar: pembantaian terhadap orang-orang PKI yang memakan korban lebih dari 500.000 jiwa dan pembuangan orang-orang PKI ke Pulau Buru pada 1969-1979. Keempat, pelurusan sejarah di sekolah, meluruskan pendidikan sejarah, pembaruan pendidikan sejarah, pedoman sejarah nasional, diorama Monas, film sebagai agen sejarah, kekerasan dalam sejarah Indonesia, menghapus dendam sejarah, menghapus jejak sejarah, dan menyelamatkan arsip bangsa. Asvi berhasil menjelaskan bagian sejarah penting bangsa secara baik dan objektif dengan mendiagnosis sumber sejarah yang ada. Ia berhasil membuka tirai sejarah bangsa yang terkubur dan terlupakan atau dimanipulasi penguasa.
Pernyataan Tanggungjawab
Asvi Warman Adam
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
Komentar

Anda harus login sebelum memberikan komentar

Perpustakaan SMA Trinitas Bandung
  • Informasi
  • Layanan
  • Pustakawan
  • Area Anggota

Tentang Kami

Perpustakaan SMA Trinitas Bandung dibangun untuk memberikan layanan bagi seluruh siswa. Dengan memanfaatkan teknologi internet, dan dibuka secara online, koleksi kami diharapkan mampu menjangkau para siswa seluas-luasnya dan tanpa batas sehingga iklim literasi akan terus berjalan.

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek

Donasi untuk SLiMS Kontribusi untuk SLiMS?

© 2025 — Senayan Developer Community

Ditenagai oleh SLiMS
Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik