Perpustakaan SMA Trinitas Bandung

Pustaka Online dan Digital

  • Beranda
  • Informasi
  • Berita
  • Bantuan
  • Pustakawan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
Image of Rendra   ; Karya dan Dunianya

Text

Rendra ; Karya dan Dunianya

Soemanto, Bakdi - Nama Orang;

W.S Rendra, siapa yang tidak mengenalnya?.Ia adalah salah satu penyair legendaris Indonesia.Banyak diantara kita yang pernah membaca karya Rendra, baik puisi, sajak, drama, maupun esainya. Tidak sedikit pula diantara kita yang pernah menonton pembacaan puisi dan pementasan Rendra. Meski begitu, banyak pula diantara kita yang belum memahami Rendra dan karyanya.

Di dalam buku “Rendra : Karya dan Dunianya” , Dr. Bakdi Soemanto (Dosen Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gajah Mada) membahas karya Rendra secara menyeluruh. Mulai dari drama/teater, sajak, dan cerpennya. Di samping itu, ia juga membucarakan latar kehidupan dan jagat kreativitas Rendra.

Penulis menceritakan bahwa sebenarnya Rendra sudah mulai menulis sejak ia masih sangat remaja. Namun, baik cerita pendeknya yang ditulis pada usia 15 tahun (“Drama di Pasar Pon”) maupun sandiwara radionya (“Dataran Lembah Neraka”), dan sebuah drama panggung (Orang-orang di Tikungan Jalan ) menunjukkan perhatiannya kepada kehidupan sehari-hari yang tidak banyak digubris. Di dalam drama panggungnya, ia menunjukkan perhatian yang besar pada perempuan malam yang senantiasa dipojokkan. Dalam drama itu, Rendra menunjukkan bahwa masalah yang dihadapi perempuan itu ternyata sangat kompleks. Sedangkan drama radio yang menunjukkan gejala bobot moral pun mendapat perhatian yang luar biasa dari pendengarnya.

Saat Rendra menulis puisi dalam bentuk balada, yang kemudian dikumpulkan dalam Ballada Orang-Orang Tercinta (1957), entah disadari atau tidak, Rendra sebenarnya mengenalkan bentuk puisi baru ke dalam khasanah sastra Indonesia. di samping itu, masalah yang diangkatnya dalam puisi-puisi yang terkumpul itu juga menunjukkan perhatian kepada masalah kesombongan anak, tahanan yang akan ditembak mati, seorang Ibu yang tetap mencintai anaknya walaupun anaknya sangat nakal. Disini wawasan keremajaan Renda masih terasa.

Ketika orang mulai menikmati puisi Rendra yang berbau protes, mungkin pertama-tama agak bingung untuk menentukan siapa Rendra. Tetapi, setelah orang mengetahui masa kecilnya dan pendidikan dasarnya, yakni kejawen (yaitu tentang latihan-latihan yang biasa dilakukan oleh priayi Jawa), orang dapat memahami Rendra. Kuncinya adalah bahwa Rendra, sebenarnya, selalu hadir dan mengalir sekaligus berada dalam konteks keadaan di lingkungannya.

Sebagai penyair, pembaca sajak, penulis lakon, aktor, dan penulis esay, Rendra selalu menempatkan diri berada di tengah persoalan manusia. Ia sendiri merumuskannya sebagai manjing ing sajroning kahanan atau selalu berada dalam sesuatu yang sedang aktual. Hal ini sudah ia pelajari semasa kecil. Inilah salah satu kunci memahami Rendra dan karya-karyanya.

Buku ini sangat bermanfaat bagi mereka yang ingin lebih dalam memahami Rendra dan karyanya. Bakdi soemanto menuliskan buku ini dengan bahsa yang mudah di pahami dan alur yang runtut. sehingga dapat menarik pembaca untuk tidak bosan membaca buku ini.


Ketersediaan
YPII0003978SMATRI928 SOE rPerpustakaan SMA Trinitas BandungTersedia
Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
928 SOE r
Penerbit
Jakarta : PT.Grasindo., 2003
Deskripsi Fisik
x; p.208; 21 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
9797321819
Klasifikasi
928
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
1
Subjek
Biografi
Info Detail Spesifik
W.S Rendra, siapa yang tidak mengenalnya?.Ia adalah salah satu penyair legendaris Indonesia.Banyak diantara kita yang pernah membaca karya Rendra, baik puisi, sajak, drama, maupun esainya. Tidak sedikit pula diantara kita yang pernah menonton pembacaan puisi dan pementasan Rendra. Meski begitu, banyak pula diantara kita yang belum memahami Rendra dan karyanya. Di dalam buku “Rendra : Karya dan Dunianya” , Dr. Bakdi Soemanto (Dosen Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gajah Mada) membahas karya Rendra secara menyeluruh. Mulai dari drama/teater, sajak, dan cerpennya. Di samping itu, ia juga membucarakan latar kehidupan dan jagat kreativitas Rendra. Penulis menceritakan bahwa sebenarnya Rendra sudah mulai menulis sejak ia masih sangat remaja. Namun, baik cerita pendeknya yang ditulis pada usia 15 tahun (“Drama di Pasar Pon”) maupun sandiwara radionya (“Dataran Lembah Neraka”), dan sebuah drama panggung (Orang-orang di Tikungan Jalan ) menunjukkan perhatiannya kepada kehidupan sehari-hari yang tidak banyak digubris. Di dalam drama panggungnya, ia menunjukkan perhatian yang besar pada perempuan malam yang senantiasa dipojokkan. Dalam drama itu, Rendra menunjukkan bahwa masalah yang dihadapi perempuan itu ternyata sangat kompleks. Sedangkan drama radio yang menunjukkan gejala bobot moral pun mendapat perhatian yang luar biasa dari pendengarnya. Saat Rendra menulis puisi dalam bentuk balada, yang kemudian dikumpulkan dalam Ballada Orang-Orang Tercinta (1957), entah disadari atau tidak, Rendra sebenarnya mengenalkan bentuk puisi baru ke dalam khasanah sastra Indonesia. di samping itu, masalah yang diangkatnya dalam puisi-puisi yang terkumpul itu juga menunjukkan perhatian kepada masalah kesombongan anak, tahanan yang akan ditembak mati, seorang Ibu yang tetap mencintai anaknya walaupun anaknya sangat nakal. Disini wawasan keremajaan Renda masih terasa. Ketika orang mulai menikmati puisi Rendra yang berbau protes, mungkin pertama-tama agak bingung untuk menentukan siapa Rendra. Tetapi, setelah orang mengetahui masa kecilnya dan pendidikan dasarnya, yakni kejawen (yaitu tentang latihan-latihan yang biasa dilakukan oleh priayi Jawa), orang dapat memahami Rendra. Kuncinya adalah bahwa Rendra, sebenarnya, selalu hadir dan mengalir sekaligus berada dalam konteks keadaan di lingkungannya. Sebagai penyair, pembaca sajak, penulis lakon, aktor, dan penulis esay, Rendra selalu menempatkan diri berada di tengah persoalan manusia. Ia sendiri merumuskannya sebagai manjing ing sajroning kahanan atau selalu berada dalam sesuatu yang sedang aktual. Hal ini sudah ia pelajari semasa kecil. Inilah salah satu kunci memahami Rendra dan karya-karyanya. Buku ini sangat bermanfaat bagi mereka yang ingin lebih dalam memahami Rendra dan karyanya. Bakdi soemanto menuliskan buku ini dengan bahsa yang mudah di pahami dan alur yang runtut. sehingga dapat menarik pembaca untuk tidak bosan membaca buku ini.
Pernyataan Tanggungjawab
Bakdi Soemanto
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
Komentar

Anda harus login sebelum memberikan komentar

Perpustakaan SMA Trinitas Bandung
  • Informasi
  • Layanan
  • Pustakawan
  • Area Anggota

Tentang Kami

Perpustakaan SMA Trinitas Bandung dibangun untuk memberikan layanan bagi seluruh siswa. Dengan memanfaatkan teknologi internet, dan dibuka secara online, koleksi kami diharapkan mampu menjangkau para siswa seluas-luasnya dan tanpa batas sehingga iklim literasi akan terus berjalan.

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek

Donasi untuk SLiMS Kontribusi untuk SLiMS?

© 2025 — Senayan Developer Community

Ditenagai oleh SLiMS
Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik