Text

Ki Hajar Dewantara

Ki Hajar Dewantara karya Darsiti Soeratman mendeskripsikan biografi tokoh yang sebelumnya dikenal sebagai Raden Mas (R.M.) Suwardi Surjaningrat. Tepat pada usia 40 tahun menurut penanggalan Jawa, yakni 2 Februari 1928, lelaki kelahiran Yogyakarta pada 2 Mei 1889 ini menanggalkan gelar kebangsawanannya dengan mengganti namanya menjadi Ki Hadjar Dewantara supaya merasa tidak terpisah dari rakyat banyak. Saat ini, selain sebagai pahlawan nasional, kita mengenalnya sebagai Bapak Taman Siswa dan Bapak Pendidikan Indonesia.

Di luar bab “Pendahuluan” dan “Kesimpulan”, buku ini dipilah ke dalam sepuluh bab. Bab pertama, “Lingkungan dan Suasana Pendidikan”. Bab kedua, “Munculnya Elit Baru”. Bab ketiga, “Perintis Kemerdekaan Nasional”. Bab keempat, “Hidup di Tanah Pengasingan”. Bab kelima, “Kegiatan-kegiatan Selama di Tanah Pengasingan”. Bab keenam, “Perjuangan”. Bab ketujuh, “Bapak Pendidikan Nasional”. Bab kedelapan, “Melawan Undang-Undang Sekolah Liar”. Bab kesembilan, “Menghadapi Berbagai Macam Masalah”. Bab kesempuluh, “Di Tengah-tengah Keluarga”.

Ketersediaan

Informasi Detail

Judul Seri

-

No. Panggil

920 SOE k

Penerbit

Jakarta : Dep.endidikan & Kbudayaan., 1986

Deskripsi Fisik

xiv + 144 Halaman

Bahasa

Indonesia

ISBN/ISSN

-

Klasifikasi

920

Tipe Isi

-

Tipe Media

-

Tipe Pembawa

-

Edisi

1

Subjek

Biografi Tokoh Pejuang

Info Detail Spesifik

Ki Hajar Dewantara karya Darsiti Soeratman mendeskripsikan biografi tokoh yang sebelumnya dikenal sebagai Raden Mas (R.M.) Suwardi Surjaningrat. Tepat pada usia 40 tahun menurut penanggalan Jawa, yakni 2 Februari 1928, lelaki kelahiran Yogyakarta pada 2 Mei 1889 ini menanggalkan gelar kebangsawanannya dengan mengganti namanya menjadi Ki Hadjar Dewantara supaya merasa tidak terpisah dari rakyat banyak. Saat ini, selain sebagai pahlawan nasional, kita mengenalnya sebagai Bapak Taman Siswa dan Bapak Pendidikan Indonesia. Di luar bab “Pendahuluan” dan “Kesimpulan”, buku ini dipilah ke dalam sepuluh bab. Bab pertama, “Lingkungan dan Suasana Pendidikan”. Bab kedua, “Munculnya Elit Baru”. Bab ketiga, “Perintis Kemerdekaan Nasional”. Bab keempat, “Hidup di Tanah Pengasingan”. Bab kelima, “Kegiatan-kegiatan Selama di Tanah Pengasingan”. Bab keenam, “Perjuangan”. Bab ketujuh, “Bapak Pendidikan Nasional”. Bab kedelapan, “Melawan Undang-Undang Sekolah Liar”. Bab kesembilan, “Menghadapi Berbagai Macam Masalah”. Bab kesempuluh, “Di Tengah-tengah Keluarga”.

Pernyataan Tanggungjawab

Darsiti Soeratman

Versi lain/terkait

Lampiran Berkas

Komentar