Perpustakaan SMA Trinitas Bandung

Pustaka Online dan Digital

  • Beranda
  • Informasi
  • Berita
  • Bantuan
  • Pustakawan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
Image of Gadis Pantai

Text

Gadis Pantai

Toer, Pramoedya Ananta - Nama Orang;

Gadis itu tinggal di pantai. Di perkampungan. Dan masih miskin.

Ketika ia berusia 14 tahun, seorang pembesar yang bekerja kepada Belanda, menikahinya, yang dalam upacaranya diwakili keris.

Gadis pantai pun diantarkan ke kota, ke rumah suaminya. Meskipun berkali-kali merengek pada emak untuk pulang, karena ia merasa takut, tapi emak tidak menghiraukan. Kata bapak dan emak, ia akan hidup enak setelah itu.

Sesampai di sana, gadis pantai masih takut. Di hari pertama, ia baru pertama kali mendapati tubuhnya wangi setelah mandi, memakai pakaian yang bagus, dan juga punya sandal buatan Jepang. Itulah dunia gadis pantai yang baru.

Gadis pantai menangis, ingin pulang. Tapi takut. Ketakutan pula yang membuatnya nurut ini dan itu. Bahkan ia tak punya teman. Kesepian. Si mbok, selalu menggunakan kata “sahaya”. Betapa besar perbedaan antara dirinya dan orang-orang di sekitarnya sekarang. Kata si mbok, kalau ingin apa-apa, gadis pantai tinggal perintah saja.


Ketersediaan
YPII0000518SMATRI823Perpustakaan SMA Trinitas BandungTersedia
Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
823
Penerbit
Jakarta : Lentera Dipantara., 2003
Deskripsi Fisik
272 hlm ; 13x20 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
9799731285
Klasifikasi
823
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
4
Subjek
Novel Roman
Info Detail Spesifik
Gadis itu tinggal di pantai. Di perkampungan. Dan masih miskin. Ketika ia berusia 14 tahun, seorang pembesar yang bekerja kepada Belanda, menikahinya, yang dalam upacaranya diwakili keris. Gadis pantai pun diantarkan ke kota, ke rumah suaminya. Meskipun berkali-kali merengek pada emak untuk pulang, karena ia merasa takut, tapi emak tidak menghiraukan. Kata bapak dan emak, ia akan hidup enak setelah itu. Sesampai di sana, gadis pantai masih takut. Di hari pertama, ia baru pertama kali mendapati tubuhnya wangi setelah mandi, memakai pakaian yang bagus, dan juga punya sandal buatan Jepang. Itulah dunia gadis pantai yang baru. Gadis pantai menangis, ingin pulang. Tapi takut. Ketakutan pula yang membuatnya nurut ini dan itu. Bahkan ia tak punya teman. Kesepian. Si mbok, selalu menggunakan kata “sahaya”. Betapa besar perbedaan antara dirinya dan orang-orang di sekitarnya sekarang. Kata si mbok, kalau ingin apa-apa, gadis pantai tinggal perintah saja.
Pernyataan Tanggungjawab
Pramoedya Ananta Toer
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
Komentar

Anda harus login sebelum memberikan komentar

Perpustakaan SMA Trinitas Bandung
  • Informasi
  • Layanan
  • Pustakawan
  • Area Anggota

Tentang Kami

Perpustakaan SMA Trinitas Bandung dibangun untuk memberikan layanan bagi seluruh siswa. Dengan memanfaatkan teknologi internet, dan dibuka secara online, koleksi kami diharapkan mampu menjangkau para siswa seluas-luasnya dan tanpa batas sehingga iklim literasi akan terus berjalan.

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek

Donasi untuk SLiMS Kontribusi untuk SLiMS?

© 2025 — Senayan Developer Community

Ditenagai oleh SLiMS
Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik