Text
Sendalu
Lumang, seorang pemuda berusia 20 tahun hidup di keluarga kecil yang sederhana, bersama ayah dan ibunya. ia tak punya kakak dan adik. seharusnya dia punya, tapi gugur dalam kandungan. ini yang membuatnya dijuluki sebagai anak terapit bangkai. sejak kecil memiliki tiga kebiasaan. pertama, kebiasaannya menerima cemooh dari teman-teman sekolah, sebab Lumang hanyalah anak dari seorang tukang cukur murahan. kedua, ia terbiasa menikmati dunianya sendiri, sebab ia tak punya teman atau saudara. ia menjalaninya dengan tabah dan tetap menjadi anak yang penurut pada ibunya, yang selalu mengandalkan dia dalam hal membuat sambal untuk dipakai makan. ketiga, ia terbiasa menahan derita, derita yang diciptakan oleh suara senggama yang dilakukan kedua orang tuanya. desahan nikmat ayahnya dan rintihan ibunya membayang-bayanginya dan membuat ‘neraka’ dalam imajinya. tidak terbatas pada suara saja, tembok pemisah kamar orang tua dan Lumang yang hanya tripleks membuat Lumang serba salah saat mendapati gambar pesetubuhan orang tuanya dari lubang kecil di tembok pemisah kamar mereka.
YPII0000552SMATRI | 899221 3 SYA s | Perpustakaan SMA Trinitas Bandung | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain