Text
Para Priyayi ; Sebuah Novel
Priyayi adalah golongan menengah ke atas yang dinilai tinggi pendidikannya dan santun. Lantip merupakan anak ankgkat dari keluarga priyayi Soedarsono. Nama aslinya Wage. Ibunya menitipkannya ke pada soedarsono, karena ia masih merupakan anggoyt jauh dari keluarga itu, juga karena himpitan ekonomi. Bersama dengan Embah Guru Kakung dan Putri Sastrodarsono mereka tinggal di Jalan Setenan Wanagalih. Lantip tumbuh menjadi anak yang patuh, baik dan pintar.
Pada zaman pendudukan Jepang di Indonesia, sekolah-sekolah Belanda sempat mengalami penutupan. Ketiga putra-putri Sastrodarsono kembali berkumpul di Wanagalih bersama keluarganya besarnya. Mereka adalah Noegroho, Hardojo, dan Soemini. Embah Kakung meminta anaknya, Hardojo, agar membawa serta Lantip untuk tinggal bersama keluarganya. Setelah beberapa hari tinggal di Wanagalih, akhirnya Lantip dibawa serta oleh Pakdhe Hardojo. Mereka menetap di Solo.
Bersama dengan anaknya, Harimurti, Lantip pun dibesarkan seperti anaknya sendiri. Lantip pun tumbuh menjadi pemuda yang santun. Semasa pendudukan PKI, alun-alun Wanagalih dijadikan sebagai pusat pembantaian orang-orang “kanan” pemerintah. Namun pasukan Angkatan Darat segera bisa meredamkan pembantaian itu. Gus Hari atu harimurti, anak Pakdhe Hardojo pun turut ditangkap. Ia dicurigai sebagai bagian dari PKI karena pandangannya tentang kesenian dipengaruhi oleh ajaran Marxisme.
Dan pada akhir cerita lantip lah yang berhasil menjadi priyayi karena keahliannya dalah menyelesaikan semua masalah dalah keluarga, juga sikapnya yang bersemangat ikut mempertahankan Indonesia.
YPII0000568SMATRI | 813 KAY p | Perpustakaan SMA Trinitas Bandung | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain