Perpustakaan SMA Trinitas Bandung

Pustaka Online dan Digital

  • Beranda
  • Informasi
  • Berita
  • Bantuan
  • Pustakawan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
Image of Dar Der Dor

Text

Dar Der Dor

Wijaya, Putu - Nama Orang;

Pada suatu malam disaat seorang hakim sedang duduk di kursi sambil menyelonjorkan kakinya. Tiba-tiba lonceng berdentang sekitar lima puluh kali. Mula-mula hanya tempat hakim yang terang, tidak lama kemudian setelah lonceng berhenti, lampu tampak terang di tempat pelayan itu berada. Pelayan itu membawa banyak koran dan surat-surat yang akan segera ia baca untuk pak hakim. Setelah membaca beberapa koran pelayan menawarkan beberapa jenis minuman kepada pak hakim, diantaranya : kopi, madu, atau susu. Tetapi pak hakim justru lebih memilih remason (sejenis balsem), setelah mengambil remason untuk pak hakim pelayan itu dengan sigap mengurut pundak pak hakim. Sementara itu pak hakim terus saja membaca surat-surat yang dibawa oleh pelayan tadi. Saat itu juga terdengar suara-suara hiruk-pikuk dan pelayan segera menenangkan suara-suara itu. Ternyata suara-suara itu berasal dari bebrapa orang tamu yang memiliki keperluan terhadap pak hakim malam itu. Sesaat setelah tamu itu dan pak hakim berbincang, tiba-tiba pak hakim tampak gelisah dan meminta pelayan untuk memijit punggungnya. Lalu pelayan mengusir tamu itu untuk pergi dan segera meninggalkan kediaman pak hakim.

Drama ini menceritakan serta menjelaskan bagaimana hukum dan keadilan adalah dua hal yang berbeda namun tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dalam drama ini dua hal tersebut (hukum dan keadilan) diangkat menjadi sebuah tema yang dilematis, betapa sulitnya mencari keadilan. Betapa sulit mengungkapkan bahwa yang salah itu salah dan yang benar itu benar, bahkan untuk mengungkapkannya terkadang harus mengorbankan jati diri seorang manusia.


Ketersediaan
YPII0000601SMATRI812 WIJ dPerpustakaan SMA Trinitas BandungTersedia
Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
812 WIJ d
Penerbit
: PT.Grasindo., 1996
Deskripsi Fisik
224 hlm ; 21 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
9795539485
Klasifikasi
812
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
4
Subjek
Monolog
Info Detail Spesifik
Pada suatu malam disaat seorang hakim sedang duduk di kursi sambil menyelonjorkan kakinya. Tiba-tiba lonceng berdentang sekitar lima puluh kali. Mula-mula hanya tempat hakim yang terang, tidak lama kemudian setelah lonceng berhenti, lampu tampak terang di tempat pelayan itu berada. Pelayan itu membawa banyak koran dan surat-surat yang akan segera ia baca untuk pak hakim. Setelah membaca beberapa koran pelayan menawarkan beberapa jenis minuman kepada pak hakim, diantaranya : kopi, madu, atau susu. Tetapi pak hakim justru lebih memilih remason (sejenis balsem), setelah mengambil remason untuk pak hakim pelayan itu dengan sigap mengurut pundak pak hakim. Sementara itu pak hakim terus saja membaca surat-surat yang dibawa oleh pelayan tadi. Saat itu juga terdengar suara-suara hiruk-pikuk dan pelayan segera menenangkan suara-suara itu. Ternyata suara-suara itu berasal dari bebrapa orang tamu yang memiliki keperluan terhadap pak hakim malam itu. Sesaat setelah tamu itu dan pak hakim berbincang, tiba-tiba pak hakim tampak gelisah dan meminta pelayan untuk memijit punggungnya. Lalu pelayan mengusir tamu itu untuk pergi dan segera meninggalkan kediaman pak hakim. Drama ini menceritakan serta menjelaskan bagaimana hukum dan keadilan adalah dua hal yang berbeda namun tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dalam drama ini dua hal tersebut (hukum dan keadilan) diangkat menjadi sebuah tema yang dilematis, betapa sulitnya mencari keadilan. Betapa sulit mengungkapkan bahwa yang salah itu salah dan yang benar itu benar, bahkan untuk mengungkapkannya terkadang harus mengorbankan jati diri seorang manusia.
Pernyataan Tanggungjawab
Putu Wijaya
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
Komentar

Anda harus login sebelum memberikan komentar

Perpustakaan SMA Trinitas Bandung
  • Informasi
  • Layanan
  • Pustakawan
  • Area Anggota

Tentang Kami

Perpustakaan SMA Trinitas Bandung dibangun untuk memberikan layanan bagi seluruh siswa. Dengan memanfaatkan teknologi internet, dan dibuka secara online, koleksi kami diharapkan mampu menjangkau para siswa seluas-luasnya dan tanpa batas sehingga iklim literasi akan terus berjalan.

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek

Donasi untuk SLiMS Kontribusi untuk SLiMS?

© 2025 — Senayan Developer Community

Ditenagai oleh SLiMS
Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik