Text
Spiderwick Chronicles ; Rahasia Lucinda # 3
Jared dan kedua saudaranya memutuskan untuk mengunjungi bibi buyut mereka, Lucinda Spiderwick di rumah sakit jiwa. Mereka pikir, Lucinda-lah orang yang tepat untuk mereka tanyai tentang makhluk-makhluk itu. Setibanya di sana, mereka sadar Lucinda tidak gila, ia percaya pada makhluk-makhluk sejenis peri seperti yang juga telah dilihat oleh Jared, Simon dan Mallory. Hal tersebut membuat orang-orang menganggapnya gila. Lucinda bahkan juga menunjukkan pada ketiga anak-anak Grace sprite-sprite kecil yang selalu membawakan Lucinda makanan.
Jared, Simon, dan Mallory lantas menceritakan apa saja yang mereka alami di rumah Lucinda, yang kini dihuni oleh keluarga Grace. Lucinda Spiderwick adalah putri Arthur Spiderwick, orang-orang menganggap bahwa Arthur telah meninggal karena telah lama menghilang. Tapi Lucinda sendiripun tidak tahu kebenarannya. Ia berpikir Arthur sengaja meninggalkannya untuk menyelamatkan diri dari kejaran makhluk-mahkluk itu. Mungkin itulah sebabnya mengapa Arthur meninggalkan buku Panduan Lapangan di rumahnya.
Jared membawa buku Panduan Lapangan ke rumah sakit dalam bungkusan kain dan menunjukkannya pada Lucinda. Namun, saat ia membuka bungkusan itu, isinya bukanlah Panduan Lapangan seperti yang ia kira, tetapi buku lain yang tidak penting. Panduan Lapangan hilang!
Jared menuduh Mallory telah mencuri buku itu darinya hingga mereka bertengkar dan Mrs. Grace terpaksa menyuruh anak-anaknya pulang.
Sesampainya di rumah, ia menyadari kesalahannya, Mallory tidak mungkin mencuri buku itu darinya, dan ia yakin pencuri buku itu adalah Thimbletack. Mungkin ia marah karena Jared tidak mau mendengarkannya dan merebut paksa batu penglihatan darinya.
Jared dan kedua saudaranya mencoba mencari buku itu di perpustakaan Arthur, siapa tahu Thimbletack menyembunyikannya di sana, tapi mereka malah menemukan sebuah peta. Mereka memutuskan ke luar rumah dan mengikuti peta itu. Mereka pikir, peta itu mengarah ke tempat di mana Arthur menghilang.
Di tengah perjalanan mereka bertemu dengan phooka dan akhirnya para elf. Elf-elf itu meminta Panduan Lapangan dari Jared, padahal Jared tidak memilikinya sekarang. Elf itu berkata manusia tidak bisa dipercaya, seperti Arthur yang dulu juga pernah membohongi para elf. Elf itu menahan Jared dan menyuruh Simon dan Mallory pergi lalu kembali dengan Panduan Lapangan, maka Jared akan dibebaskan. Namun, berkat kecerdikannya, Jared berhasil bebas dari para elf. Di tengah perjalanan mereka kembali berjumpa dengan phooka. Ia berkata jika Jared sedikit tidak lebih cerdas, ia pasti sudah bertemu dengan Arthur. Jared menyimpulkan bahwa Arthur belum meninggal, ia ditahan oleh para elf!
Komentar: Di novel ini, aku salut banget sama Jared! Dia cerdik sekali saat berusaha membebaskan diri dari para elf!
Ketersediaan
YPII0000734SMATRI | 823 DIT r | Perpustakaan SMA Trinitas Bandung | Tersedia |
Informasi Detail
- Judul Seri
-
Spiderwick Chronicles
- No. Panggil
-
823 DIT r
- Penerbit
-
Jakarta :
PT.Gramedia Pustaka Utama.,
2008
- Deskripsi Fisik
-
136 hlm ; 18 cm
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
9789792210736
- Klasifikasi
-
823
- Tipe Isi
-
-
- Tipe Media
-
-
- Tipe Pembawa
-
-
- Edisi
-
1
- Subjek
-
- Info Detail Spesifik
-
Jared dan kedua saudaranya memutuskan untuk mengunjungi bibi buyut mereka, Lucinda Spiderwick di rumah sakit jiwa. Mereka pikir, Lucinda-lah orang yang tepat untuk mereka tanyai tentang makhluk-makhluk itu. Setibanya di sana, mereka sadar Lucinda tidak gila, ia percaya pada makhluk-makhluk sejenis peri seperti yang juga telah dilihat oleh Jared, Simon dan Mallory. Hal tersebut membuat orang-orang menganggapnya gila. Lucinda bahkan juga menunjukkan pada ketiga anak-anak Grace sprite-sprite kecil yang selalu membawakan Lucinda makanan.
Jared, Simon, dan Mallory lantas menceritakan apa saja yang mereka alami di rumah Lucinda, yang kini dihuni oleh keluarga Grace. Lucinda Spiderwick adalah putri Arthur Spiderwick, orang-orang menganggap bahwa Arthur telah meninggal karena telah lama menghilang. Tapi Lucinda sendiripun tidak tahu kebenarannya. Ia berpikir Arthur sengaja meninggalkannya untuk menyelamatkan diri dari kejaran makhluk-mahkluk itu. Mungkin itulah sebabnya mengapa Arthur meninggalkan buku Panduan Lapangan di rumahnya.
Jared membawa buku Panduan Lapangan ke rumah sakit dalam bungkusan kain dan menunjukkannya pada Lucinda. Namun, saat ia membuka bungkusan itu, isinya bukanlah Panduan Lapangan seperti yang ia kira, tetapi buku lain yang tidak penting. Panduan Lapangan hilang!
Jared menuduh Mallory telah mencuri buku itu darinya hingga mereka bertengkar dan Mrs. Grace terpaksa menyuruh anak-anaknya pulang.
Sesampainya di rumah, ia menyadari kesalahannya, Mallory tidak mungkin mencuri buku itu darinya, dan ia yakin pencuri buku itu adalah Thimbletack. Mungkin ia marah karena Jared tidak mau mendengarkannya dan merebut paksa batu penglihatan darinya.
Jared dan kedua saudaranya mencoba mencari buku itu di perpustakaan Arthur, siapa tahu Thimbletack menyembunyikannya di sana, tapi mereka malah menemukan sebuah peta. Mereka memutuskan ke luar rumah dan mengikuti peta itu. Mereka pikir, peta itu mengarah ke tempat di mana Arthur menghilang.
Di tengah perjalanan mereka bertemu dengan phooka dan akhirnya para elf. Elf-elf itu meminta Panduan Lapangan dari Jared, padahal Jared tidak memilikinya sekarang. Elf itu berkata manusia tidak bisa dipercaya, seperti Arthur yang dulu juga pernah membohongi para elf. Elf itu menahan Jared dan menyuruh Simon dan Mallory pergi lalu kembali dengan Panduan Lapangan, maka Jared akan dibebaskan. Namun, berkat kecerdikannya, Jared berhasil bebas dari para elf. Di tengah perjalanan mereka kembali berjumpa dengan phooka. Ia berkata jika Jared sedikit tidak lebih cerdas, ia pasti sudah bertemu dengan Arthur. Jared menyimpulkan bahwa Arthur belum meninggal, ia ditahan oleh para elf!
Komentar: Di novel ini, aku salut banget sama Jared! Dia cerdik sekali saat berusaha membebaskan diri dari para elf!
- Pernyataan Tanggungjawab
-
Tony DiTerlizzi dan Holly Black
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain
Lampiran Berkas
Komentar
Anda harus login sebelum memberikan komentar