Perpustakaan SMA Trinitas Bandung

Pustaka Online dan Digital

  • Beranda
  • Informasi
  • Berita
  • Bantuan
  • Pustakawan
  • Area Anggota
  • Pilih Bahasa :
    Bahasa Arab Bahasa Bengal Bahasa Brazil Portugis Bahasa Inggris Bahasa Spanyol Bahasa Jerman Bahasa Indonesia Bahasa Jepang Bahasa Melayu Bahasa Persia Bahasa Rusia Bahasa Thailand Bahasa Turki Bahasa Urdu

Pencarian berdasarkan :

SEMUA Pengarang Subjek ISBN/ISSN Pencarian Spesifik

Pencarian terakhir:

{{tmpObj[k].text}}
Image of Cerita Rakyat dari Madura

Text

Cerita Rakyat dari Madura

Imron, D Zawawi - Nama Orang;

Tersebutlah seorang raja bernama Prabu Gilingwesi yang memerintah kerajaan Medangkamulan di pegunungan Tengger, yang sedang resah karena Raden Ayu Tunjung Sekar, putrinya yang cantik jelita, tidak mau bersuami, walaupun banyak pangeran yang telah melamarnya.
Pada suatu malam sang putri bermimpi melihat bulan yang mendekat dan masuk ke dalam tubuhnya. Beberapa lama setelah mimpi itu sang Putri hamil. Prabu Gilingwesi merasa terpukul dan malu mendapati putrinya hamil tanpa suami, lalu dia memerintahkan Patih Pranggulang membawa putri ke hutan untuk dibunuh di sana. Tapi ketika sang patih beberapa kali mengayunkan pedang ke tubuh putri selalu gagal, Patih menyimpulkan bahwa sang Putri tidak bersalah. Kemudian Patih menyuruh Putri naik rakit untuk menyebrangi laut, sedangkan Patih berjanji tidak akan kembali ke kraton dan akan bertapa di hutan dengan mengganti nama menjadi Ki Poleng. Rakit membawa Tunjung Sekar ke arah utara dan bergerak dipermainkan ombak. Pada suatu bulan purnama dia melahirkan seorang bayi laki-laki, karena dilahirkan di tengah laut maka diberi nama Raden Sagara. Menurut bahasa Madura, Sagara berarti laut. Ketika sampai di darat keajaiban terjadi Raden Sagara meloncat dan berlari-lari seperti anak berumur 2 tahun. Mereka menemukan sarang lebah di sebuah tanah lapang dan mereka menikmati madunya. Karena mereka menemukan madu di tanah lapang yang luas, tempat itu diberi nama Madura yang beasal dari kata maddu e ra-ra, artinya, madu di tanah dataran. Setelah dewasa, Raden Sagara naik takhta sebagai raja yang memerintah Pulau Madura.


Ketersediaan
YPII0000831SMATRI398.209 598 IMR cPerpustakaan SMA Trinitas BandungTersedia
Informasi Detail
Judul Seri
Cerita Rakyat
No. Panggil
398.209 598 IMR c
Penerbit
Jakarta : Grasindo., 1993
Deskripsi Fisik
50 hlm ; 21 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
9795532626
Klasifikasi
398.209 598
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
1
Subjek
Cerita Rakyat dari Madura
Info Detail Spesifik
Tersebutlah seorang raja bernama Prabu Gilingwesi yang memerintah kerajaan Medangkamulan di pegunungan Tengger, yang sedang resah karena Raden Ayu Tunjung Sekar, putrinya yang cantik jelita, tidak mau bersuami, walaupun banyak pangeran yang telah melamarnya. Pada suatu malam sang putri bermimpi melihat bulan yang mendekat dan masuk ke dalam tubuhnya. Beberapa lama setelah mimpi itu sang Putri hamil. Prabu Gilingwesi merasa terpukul dan malu mendapati putrinya hamil tanpa suami, lalu dia memerintahkan Patih Pranggulang membawa putri ke hutan untuk dibunuh di sana. Tapi ketika sang patih beberapa kali mengayunkan pedang ke tubuh putri selalu gagal, Patih menyimpulkan bahwa sang Putri tidak bersalah. Kemudian Patih menyuruh Putri naik rakit untuk menyebrangi laut, sedangkan Patih berjanji tidak akan kembali ke kraton dan akan bertapa di hutan dengan mengganti nama menjadi Ki Poleng. Rakit membawa Tunjung Sekar ke arah utara dan bergerak dipermainkan ombak. Pada suatu bulan purnama dia melahirkan seorang bayi laki-laki, karena dilahirkan di tengah laut maka diberi nama Raden Sagara. Menurut bahasa Madura, Sagara berarti laut. Ketika sampai di darat keajaiban terjadi Raden Sagara meloncat dan berlari-lari seperti anak berumur 2 tahun. Mereka menemukan sarang lebah di sebuah tanah lapang dan mereka menikmati madunya. Karena mereka menemukan madu di tanah lapang yang luas, tempat itu diberi nama Madura yang beasal dari kata maddu e ra-ra, artinya, madu di tanah dataran. Setelah dewasa, Raden Sagara naik takhta sebagai raja yang memerintah Pulau Madura.
Pernyataan Tanggungjawab
D Zawawi Imron
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
Komentar

Anda harus login sebelum memberikan komentar

Perpustakaan SMA Trinitas Bandung
  • Informasi
  • Layanan
  • Pustakawan
  • Area Anggota

Tentang Kami

Perpustakaan SMA Trinitas Bandung dibangun untuk memberikan layanan bagi seluruh siswa. Dengan memanfaatkan teknologi internet, dan dibuka secara online, koleksi kami diharapkan mampu menjangkau para siswa seluas-luasnya dan tanpa batas sehingga iklim literasi akan terus berjalan.

Cari

masukkan satu atau lebih kata kunci dari judul, pengarang, atau subjek

Donasi untuk SLiMS Kontribusi untuk SLiMS?

© 2025 — Senayan Developer Community

Ditenagai oleh SLiMS
Pilih subjek yang menarik bagi Anda
  • Karya Umum
  • Filsafat
  • Agama
  • Ilmu-ilmu Sosial
  • Bahasa
  • Ilmu-ilmu Murni
  • Ilmu-ilmu Terapan
  • Kesenian, Hiburan, dan Olahraga
  • Kesusastraan
  • Geografi dan Sejarah
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Pencarian Spesifik