Text
Perisai Kasih yang Terkoyak
"Aku telah berjanji pada Ayah untuk menjaganya baik-baik. Sekarang aku malah tidak tahu di mana dia berada".
"Tapi itu bukan salahmu!".
"Aku belum puas sebelum mengetahui dia tidak kurang suatu apa".
"Kalau kau baru menemukannya sesudah rambutmu berubah, sudah terlambat untuk memikirkan dirimu sendiri!".
"Aku tidak menyesal".
Saat itu Cempaka memang tidak menyesal. Lima belas tahun dia merindukan adiknya. Bertekad untuk menganyam kembali perisai kasih mereka yang telah terkoyak. Penyesalan itu datang kemudian, justru setelah dia dapat mengangkat dirinya dari kepapaan.
"Semakin tinggi aku terbang merentangkan sayap, semakin kubutuhkan seorang laki-laki yang tangguh untuk menopangku, agar tidak luruh ke bumi bila angin kencang bertiup".
Dan badai memang datang di ambang perjumpaan.
"Mengapa kami harus dipertemukan kembali dalam keadaan seperti ini? Dulu aku selalu berdoa mudah-mudahan dialah adikku. Tapi kini... aku mengharap semoga dia bukan Bara!"
YPII0000886SMATRI | 791.436 54 MIR p | Perpustakaan SMA Trinitas Bandung | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain