Text
The Other Side of Me : Sisi Lain Diriku
"Dari berbagai penulisan yang pernah kulakukan selama bertahun-tahun –film, teater, televisi, novel- aku lebih suka menulis novel," demikian pengakuan Sidney Sheldon, novelis terkenal yang telah membukukan 18 novel yang telah diterjemahkan ke dalam 51 bahasa dan terjual di 108 negara lebih dari 300 juta eksemplar. Baginya menulis novel berarti mengalami kebebasan kreatif yang tidak ia kenal sebelumnya ketika menulis skenario film, acara televisi, atau drama untuk teater. Menulis skenario film, acara televisi, dan drama akan selalu melibatkan pihak lain seperti pemain, sutradara, atau produser. Sedangkan sebagai novelis, ia bukan sekadar penulis, tapi juga pemain, produser, dan sutradara; dengan kata lain ia bebas mengeksplorasi gagasannya. Tidak ada yang membatasinya kecuali imajinasi. (hlm. 461).
Sebelum menjadi penulis novel, Sheldon memang telah berkiprah di balik panggung Broadway, film, dan televisi. Hasil karyanya telah dipentaskan di Broadway dan difilmkan, baik film televisi maupun film bioskop, di antaranya ia menjadi sutradara dan produser. I Dream of Jeannie dan Hart to Hart adalah contoh hasil kreasi lelaki kelahiran Chicago 11 Februari 1917 ini. Selama masa produksi I Dream of Jeannie, ia mendapat gagasan cerita tentang seorang psikiater yang hendak dibunuh oleh seseorang padahal si psikiater merasa tidak mempunyai musuh. Sheldon merasa gagasan ini terlalu introspektif sehingga memutuskan bahwa novel adalah media yang tepat untuk mencurahkannya.
Meski tidak percaya diri dengan kemampuannya untuk menulis novel, gagasan ini akhirnya menjadi novel dengan judul The Naked Face (Wajah Sang Pembunuh, GPU, 1979) yang terbit pada tahun 1970 dan oleh New York Times disebut sebagai 'kisah misteri pendatang baru terbaik tahun ini'. Setelah The Naked Face, berdasarkan skenario yang pernah ia tulis, Orchids for Virginia, Sidney menyusun novel bertekstur canggih yang kemudian diberi judul The Other Side of Midnight (Lewat Tengah Malam, GPU, 1980). Novel kedua ini bertahan di daftar best-seller New York Times selama 52 minggu, laris manis secara internasional, dan mengubah hidup Sheldon. Ia menjadi tersohor sebagai novelis dengan novel-novel yang selalu ditunggu-tunggu dan disukai oleh para pembacanya yang terserak di berbagai negara. Bahkan novelnya seperti Windmills of the Gods (Kincir Angin Para Dewa, GPU, 1990), The Sands of Time (Butir-butir Waktu, GPU, 1990), Memories of Midnight (Padang Bayang Kelabu, GPU, 1991), dan The Doomsday Conspiracy (Konspirasi Hari Kiamat, GPU, 1992) telah menciptakan permintaan yang tinggi sebelum diterbitkan. Selain The Naked Face, The Other Side of Midnight dan Bloodline (Garis Darah, GPU, 1991) telah dibuat versi film layar lebar, sedangkan 8 novel lainnya telah dijadikan film TV dan miniseri, 4 di antaranya Sheldon bertindak sebagai produser. Pada tahun 1997, ia tercantum dalam Guinness Book of World Records sebagai Most Translated Author in the World (Penulis yang Karya-karyanya Paling Banyak Diterjemahkan di Dunia).
Ketersediaan
YPII0000979SMATRI | 92.CB-D.09 07-5747 SHE t | Perpustakaan SMA Trinitas Bandung | Tersedia |
Informasi Detail
- Judul Seri
-
-
- No. Panggil
-
92.CB-D.09 07-5747 SHE t
- Penerbit
-
Jakarta :
PT.Gramedia Pustaka Utama.,
2007
- Deskripsi Fisik
-
480 hlm ; 18 cm
- Bahasa
-
Indonesia
- ISBN/ISSN
-
9789792228540
- Klasifikasi
-
92.CB-D.09 07-5747
- Tipe Isi
-
-
- Tipe Media
-
-
- Tipe Pembawa
-
-
- Edisi
-
1
- Subjek
-
- Info Detail Spesifik
-
"Dari berbagai penulisan yang pernah kulakukan selama bertahun-tahun –film, teater, televisi, novel- aku lebih suka menulis novel," demikian pengakuan Sidney Sheldon, novelis terkenal yang telah membukukan 18 novel yang telah diterjemahkan ke dalam 51 bahasa dan terjual di 108 negara lebih dari 300 juta eksemplar. Baginya menulis novel berarti mengalami kebebasan kreatif yang tidak ia kenal sebelumnya ketika menulis skenario film, acara televisi, atau drama untuk teater. Menulis skenario film, acara televisi, dan drama akan selalu melibatkan pihak lain seperti pemain, sutradara, atau produser. Sedangkan sebagai novelis, ia bukan sekadar penulis, tapi juga pemain, produser, dan sutradara; dengan kata lain ia bebas mengeksplorasi gagasannya. Tidak ada yang membatasinya kecuali imajinasi. (hlm. 461).
Sebelum menjadi penulis novel, Sheldon memang telah berkiprah di balik panggung Broadway, film, dan televisi. Hasil karyanya telah dipentaskan di Broadway dan difilmkan, baik film televisi maupun film bioskop, di antaranya ia menjadi sutradara dan produser. I Dream of Jeannie dan Hart to Hart adalah contoh hasil kreasi lelaki kelahiran Chicago 11 Februari 1917 ini. Selama masa produksi I Dream of Jeannie, ia mendapat gagasan cerita tentang seorang psikiater yang hendak dibunuh oleh seseorang padahal si psikiater merasa tidak mempunyai musuh. Sheldon merasa gagasan ini terlalu introspektif sehingga memutuskan bahwa novel adalah media yang tepat untuk mencurahkannya.
Meski tidak percaya diri dengan kemampuannya untuk menulis novel, gagasan ini akhirnya menjadi novel dengan judul The Naked Face (Wajah Sang Pembunuh, GPU, 1979) yang terbit pada tahun 1970 dan oleh New York Times disebut sebagai 'kisah misteri pendatang baru terbaik tahun ini'. Setelah The Naked Face, berdasarkan skenario yang pernah ia tulis, Orchids for Virginia, Sidney menyusun novel bertekstur canggih yang kemudian diberi judul The Other Side of Midnight (Lewat Tengah Malam, GPU, 1980). Novel kedua ini bertahan di daftar best-seller New York Times selama 52 minggu, laris manis secara internasional, dan mengubah hidup Sheldon. Ia menjadi tersohor sebagai novelis dengan novel-novel yang selalu ditunggu-tunggu dan disukai oleh para pembacanya yang terserak di berbagai negara. Bahkan novelnya seperti Windmills of the Gods (Kincir Angin Para Dewa, GPU, 1990), The Sands of Time (Butir-butir Waktu, GPU, 1990), Memories of Midnight (Padang Bayang Kelabu, GPU, 1991), dan The Doomsday Conspiracy (Konspirasi Hari Kiamat, GPU, 1992) telah menciptakan permintaan yang tinggi sebelum diterbitkan. Selain The Naked Face, The Other Side of Midnight dan Bloodline (Garis Darah, GPU, 1991) telah dibuat versi film layar lebar, sedangkan 8 novel lainnya telah dijadikan film TV dan miniseri, 4 di antaranya Sheldon bertindak sebagai produser. Pada tahun 1997, ia tercantum dalam Guinness Book of World Records sebagai Most Translated Author in the World (Penulis yang Karya-karyanya Paling Banyak Diterjemahkan di Dunia).
- Pernyataan Tanggungjawab
-
Sidney Sherdon
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain
Lampiran Berkas
Komentar
Anda harus login sebelum memberikan komentar